Sabtu, 03 Oktober 2009

Apakah Desain itu Seni?? Atau Sebaliknya..

Batas antara seni dan desain terbangun ketika kaum modernis Barat mulai memilah istilah “keguanaan” dan “estetik”, konsep yang jauh dari akrab bagi kebudayaan Timur masa itu. Di Jepang misalnya, “art” baru dikenal pada periode Meiji. Karya Hokusai (ukiyo-e) dari masa sebelumnya. Pemilahan “art” and “design” baru terjadi ketika Jepang membuka pintu terhadapa kebudayaan Barat.

Desain sebagai kata benda merujuk pada harsil akhir sebuah proses kreatif yang memperhitungkan aspek fungsi dan estetika. Dalam prosesnya, guna mencapai objectivenya. Desain menggunakan metode riset, diskusi atau studi banding atas desain yang sudah ada sebelumnya. Dengan kata lain, desain tercipta melalui perancangan yang rumit, dan diimplementasikan secara hati-hati agar apa yang menjadi tujuannya tercapai (client problem sets). Desain memiliki tujuan di luar diri desainernya.

Sedangkan seni tidak mempunyai aturan tertentu. Sang senimanlah yang menentukan aturannya sendiri. Seorang seniman bebas mengemukakan apa saja. Seniman berkarya untuk dirinya sendiri dan memperbolehkan masyarakat ikut menikmati dan menghargainya. Tetapi ketika seni mau menyampaikan hal-hal dengan konsep narasi, dan pesan-pesan diluar pikiran atau perasaan individualnya, maka dia hadir sebagai desain.

0 komentar:

Posting Komentar